Anime “Avant-Garde” yang Wajib Kamu Tonton

Isekai, mecha, slice of life, shonen, seinen, mungkin sudah jadi kategorisasi anime yang lazim setiap musimnya. Dengan cerita santai yang hangat, cerita romansa-drama yang menderu, hingga aksi-fantasi yang menegangkan, anime cenderung mengikuti pola pasar yang hampir sama setiap musim. Berbeda dengan anime avant-garde yang melawan arus dengan inovasi dan gebrakan ekstrimnya.

Avant-garde sejatinya adalah istilah Prancis yang bermakna “pelopor” atau dalam konteks seni bisa dikatakan sebagai karya baru yang eksperimental dan inovatif. Avant-garde mencoba menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, alih-alih mengikuti yang sudah ada dan menjadi populer.

Istilah tersebut memang lebih terkenal di bidang seni seperti lukis, teater, dan film. Meski begitu, anime juga memiliki “avant-garde-nya”. Anime avant-garde melakukan pembaruan dalam aspek animasi, art style, hingga cerita yang berbeda dari anime mainstream. Di bawah ini, kami sajikan beberapa anime avant-garde yang cukup populer berdasarkan data di MyAnimeList.

Boogiepop wa Warawanai (2000, 2019)

(Credit: Madhouse)

Boogiepop wa Warawanai bisa dibilang mempunyai cerita yang cukup gelap. Bertema misteri, horor, drama, dan psikologikal, anime ini menceritakan legenda Boogiepop yang menghantui para siswi Akademi Shinyo. Namun, Boogiepop wa Warawanai tidak sekadar cerita seram.

Anime ini mencoba menelisik konflik yang kompleks dari setiap tokohnya. Penceritaannya juga dibuat rumit bersama dengan kepingan puzzle di setiap episodenya. Oleh karena itu, disarankan untuk menonton dengan teliti agar dapat memahami secara keseluruhan apa yang terjadi dalam dunia anime tersebut.

Mawaru Penguindrum (2011)

(Credit: Brain’s Base)

Dari sampulnya, Mawaru Penguindrum mungkin terlihat bak anime shoujo biasa yang sering kita jumpai. Namun jangan salah, Mawaru Penguindrum bisa saja mengubah caramu menikmati sebuah anime.

Mawaru Penguindrum menceritakan kisah saudara kembar Kanba Takakura dan Shouma Takakura yang berusaha menyelamatkan nyawa Himari — adik perempuan mereka satu-satunya. Anime ini penuh dengan twist, kiasan dalam setiap elemen cerita, dan alur yang tak kentara. Ini mungkin akan sangat membingungkan, tetapi itulah yang coba disajikan oleh Mawaru Penguindrum. Layaknya tema yang diangkat; “takdir yang tidak bisa ditebak” — tidak ada yang tahu bagaimana anime ini akan bercerita sampai episode akhir.

Paranoia Agent (2004)

(Credit: Madhouse)

Paranoia Agent adalah salah satu karya dari sutradara fenomenal yakni Satoshi Kon. Anime ini mengangkat cerita misteri-supranatural dalam tema kriminal. Dua detektif bernama Keiichi Hikari dan Mitsuhiro Maniwa menginvestigasi kasus teror Shounen Bat (Lil’ Slugger) yang melakukan serangkaian pembunuhan di Kota Musashino. Plotnya mungkin terasa seperti anime detektif biasa yang berusaha memecahkan masalah dan menemukan si pelaku. Namun, Paranoia Agent — seperti karya Satoshi Kon lainnya — mengambil jalur surealis yang membuat kita bertanya, apa benar ini anime detektif berlabel misteri biasa?

Anime ini penuh dengan kejutan, walau beberapa plot hole turut menyertai. Kedua detektif perlahan akan menemukan jawaban dari segala keganjilan yang hadir bersama rasa paranoid di antara mereka.

Paprika (2006)

(Credit: Madhouse)

Dua ilmuwan, Atsuko Chiba dan Kosaku Tokita menciptakan alat bernama “DC Mini” untuk keperluan psikoterapis. Alat ini dapat membantu psikiater menyelami mimpi seseorang untuk memahami emosi dan psikis pasiennya secara menyeluruh. Namun, suatu hal menyebabkan salah satu prototipe DC Mini jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab dan menciptakan ancaman yang meneror mimpi dan psikis banyak orang.

Premisnya memang cukup familiar dengan tren sains-fiksi di tahun 2000-an yang mengangkat tema psycho-thriller. Akan tetapi, Paprika dibuat dengan imajinasi dan kreativitas liar berkat tangan dingin Satoshi Kon. Memadukannya dengan cerita psikologis dan simbolisme yang kuat, serta animasi yang memukau, Paprika memuat eksplorasi yang luas nan rumit dari pikiran manusia.

Perfect Blue (1998)

(Credit: Madhouse)

Perfect Blue sejatinya adalah karya pertama Satoshi Kon sebagai sutradara film anime. Di periode akhir 90-an, anime ini sangat fenomenal karena menyajikan karakterisasi yang realistis dalam balutan thriller. Tidak mengherankan, Perfect Blue mendapatkan banyak penghargaan.

Perfect Blue mengisahkan Mima Kirigoe — seorang mantan idol yang mengalami turbulensi dalam karirnya semenjak menjadi seorang aktris. Konsekuensi mesti dihadapinya, seperti ancaman fans yang sulit menerima kenyataan bahwa Mima tidak lagi menjadi idol polos favoritnya. Sebuah cerita yang amat kental dengan kehidupan nyata seorang idol. Dan Perfect Blue coba menampilkannya dalam psikologi Mima yang bercampur dengan fantasi.

Serial Experiment Lain (1998)

(Credit: Triangle Staff)

Anime ini bercerita tentang gadis 14 tahun bernama Lain Iwakura yang mendapatkan email misterius dari teman sekelasnya yang sudah meninggal. Terdengar seperti premis cerita horor, sampai Lain membuka email itu dan masuk ke dalam dunia virtual bernama “Wired”. Sebagai gadis yang gagap teknologi, Lain terombang-ambing dalam kebingungan saat menghadapi banyak kejadian aneh di Wired. Kejadian-kejadian itu turut mempengaruhi dirinya dan kehidupan nyata seolah berpadu dalam jagat maya yang semu.

Serial Experiment Lain mengangkat tema cyberpunk yang dipadukan dengan tema psikologis. Eksistensialisme menjadi topik utama yang ingin dibawakan melalui tokoh Lain. Ini memang bukan topik baru dalam dunia sains-fiksi, apalagi untuk jaman modern ketika internet merajai. Namun, Serial Experiment Lain berhasil menghadirkan isu tersebut dalam animasi yang unik untuk sebuah anime di periode akhir 90-an.

FLCL (2000)

(Credit: Production I.G.)

“Aneh” atau “absurd” mungkin pas untuk mewakili FLCL. Serial OVA berjumlah 6 episode ini adalah epitome dari imajinasi dan khayalan liar. Penuh dengan kiasan, simbol, dan pesan tersirat yang sulit diterka dalam satu kali menonton. Banyak penontonnya sudah menilai, menonton FLCL tidak cukup sekali, tapi harus berkali-kali agar plot ceritanya dapat dipahami.

Terlepas dari itu, premis yang dihadirkan sebenarnya tidak terlalu rumit. Menceritakan bocah kelas 6 SD bernama Naota Nandaba yang merasakan kehidupannya di kota sangat biasa saja. Tidak ada yang spesial dalam kesehariannya pasca ditinggal kakaknya yang bermain baseball di Amerika Serikat. Hanya mantan pacar kakaknya, Mamimi Samejima yang sering menemani dan menghiburnya. Namun, semua berubah dengan drastis ketika Naota tertabrak vespa yang dikendarai gadis bernama Haruko Haruhara. Tidak hanya bekas tabrakan di tubuhnya, tetapi Naota juga mendapatkan tanduk tumbuh di kepalanya. Keadaan seakan tidak mengendur ketika Naota sadar bahwa dia terseret ke dalam situasi hidup mati antara bumi dengan alam semesta.

Devilman: Crybaby (2018)

(Credit: Science Saru)

Devilman sebenarnya adalah manga lawas karya Go Nagai yang terbit tahun 1972-1973. Terkenal dengan art style yang cenderung kasar, tetapi sangat selaras dengan cerita Devilman yang penuh kekerasan, seksualitas, dan berdarah-darah. Anime pertamanya ditayangkan di tahun yang sama dengan terbitnya manga dengan hanya berjumlah 39 episode

Lalu di tahun 2018, datanglah Devilman: Crybaby dengan label “remake” yang disutradarai oleh Yuasa Masaaki — sutradara kondang dari Tatami Galaxy dan Ping Pong the Animation. Menceritakan tentang Akira Fudou yang dirasuki iblis Amon ketika terjebak dalam pesta sesat “Sabbath”. Bersama Ryou Asuka, teman dekatnya, Akira berusaha mengendalikan diri sebagai manusia dari rasukan Amon sekaligus menumpas iblis-iblis yang mengancam orang-orang yang dia sayangi.

Devilman: Crybaby dibuat dengan art style khas Yuasa Masaaki — sederhana, ringan, dan kompleks. Art style-nya dipadukan dengan art style lawas Go Nagai agar ciri khas yang kasar dan menyeramkan dari Devilman tidak hilang. Meski begitu, tetap ada kreativitas dalam visualnya yang mewakili emosi di setiap adegan, sehingga Devilman: Crybaby tidak sekadar ‘membuat ulang seri lama’.

Neon Genesis Evangelion (1996)

(Credit: Gainax)

Judul satu ini sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Neon Genesis Evangelion (NGE) sudah seperti legenda di kalangan wibu yang ingin menyelami dunia anime, bahkan hingga saat ini.

Begitu fenomenalnya anime ini di tahun 1996, sampai bisa mendekonstruksi genre mecha yang didominasi oleh seri Gundam waktu itu. Tidak hanya itu, NGE juga mengandung banyak simbol-simbol keagamaan yang berpadu dalam elemen psikologis di beberapa adegannya.

NGE mengisahkan dunia pasca bencana besar “Second Impact” yang diancam oleh serangan monster alien bernama “Angel”. Manusia berjuang dengan mengandalkan robot humanoid raksasa “Evangelion” untuk bertarung melawan Angel. NGE fokus pada Shinji Ikari — remaja 14 tahun yang depresi dan bermasalah dengan ayahnya, dipaksa menjadi pilot Evangelion ketika salah satu Angel menyerang Kota Tokyo-3. Kehidupannya tidak sama lagi setelah memiloti robot besar itu, dengan trauma, mental, dan psikisnya yang ikut terpengaruh sepanjang cerita.

Itulah beberapa anime yang dapat dikatakan sebagai avant-garde. Buat kamu yang mulai bosan dengan anime musiman, mungkin bisa mencoba pengalaman baru dengan menyaksikan para avant-garde di atas.

Sekian, terima kasih sudah membaca Kyuugo-tachi!

Sumber: MyAnimeList, AniDB