Macbook Pro Mid-2012: Masih Relevan pada Tahun 2024?

Macbook Pro Mid-2012

Sudah setahun lebih sejak rusaknya laptop utama saya. Saya pun terpaksa harus meminjam laptop lama kepada orangtua demi keberlanjutan studi. Namun permasalahannya, apakah laptop ini masih nyaman untuk digunakan pada tahun 2024?

Macbook Pro Mid-2012

Macbook Pro Mid-2012 merupakan penerus dari Macbook Pro Late-2011. Laptop keluaran 2012 ini telah berumur lebih dari 1 dekade lamanya. Bila diperhatikan secara detail, tidak ada perubahan signifikan dengan generasi sebelumnya, plek persis sama dari body, lubang port, hingga layar. Kecuali satu peningkatan: USB-nya menggunakan USB 3.0 di semua port.

Peningkatan lain adalah pada CPU. Laptop ini menggunakan Intel generasi ke-3 Ivy Bridge series dengan pilihan varian i5 dan i7. Sedangkan untuk sisi pemrosesan grafis ia menggunakan Intel HD 4000 yang merupakan bawaan dari Intel Ivy Bridge ini. Selain itu untuk varian i7 sudah dilengkapi RAM sebesar 8 GB, berbeda dengan varian i5 yang memiliki RAM 4 GB, sehingga harus Anda upgrade sendiri untuk menambah kapasitas RAM-nya.

Untuk display-nya ia menggunakan layar sebesar 13,3 inch dengan resolusi 1280 x 800 yang dirasa sudah tidak relevan untuk digunakan saat ini. Namun, poin plusnya ia memiliki akurasi warna 100% sRGB.

Baterainya sendiri menggunakan baterai Lithium Polymer (Li-Po) sebesar 63.5 Wh. Baterai yang cukup besar untuk laptop penggunaan sehari-hari. Meski saat ini kapasitas aslinya dirasa sudah turun cukup jauh dari spesifikasi bawaan.

Rasa menggunakan Macbook Pro Mid-2012

Satu hal yang bisa diucapkan untuk laptop ini; klasik tapi nyaman. Laptop ini memang tak memiliki spesifikasi yang cukup untuk standar tahun 2023. Ia cukup lemot, layar-nya tidak tajam, berat dan juga panasnya dapat Anda rasakan di pangkal tangan ketika sedang digunakan. Namun, user experience yang didapatkan pengguna tetap membuatnya terasa nyaman. Ia tak pernah mengalami hang maupun eror ketika dinyalakan selama sebulan.

Beralih ke body, material aluminium unibody yang digunakan memang terasa mewah dan kokoh. Laptop ini bahkan pernah jatuh dan hanya meninggalkan dent di body bagian layar. Selain itu laptop ini tak meninggalkan banyak sidik jari di area palmrest saat kita gunakan mengetik. Dan engsel-nya juga kokoh, bisa diangkat menggunakan satu jari, namun sayangnya tidak bisa direbahkan 180 derajat seperti laptop kelas bisnis lainnya.

Pengalaman Mengetik dan Scrolling

Kenyamanan mengetik di laptop ini jujur saja cenderung biasa. Travel-key yang dimiliki nya memang cukup dalam, tetapi ketika mengetik tombol terasa cukup keras dan cenderung terlalu clicky untuk ditekan. Bila disandingkan dengan Lenovo Thinkpad yang seumuran, tentunya pengalaman mengetik terasa bagaikan langit dan bumi. Meski begitu, ia masih cukup nyaman digunakan untuk sehari-hari.

Pindah ke touchpad, disinilah letak keunggulan Apple dibandingkan kompetitornya. Touchpad terasa halus saat digunakan. Gesturnya natural dan flawless, bahkan dibandingkan dengan laptop lain keluaran terbaru.

Fitur Unik

Ada beberapa fitur unik yang dimiliki laptop ini: sensor cahaya dan indikator baterai. Sensor cahaya ini befungsi seperti sensor pada smartphone. Ia akan merubah kecerahan layar dan backlight sesuai dengan kondisi pencahayaan sekitar. Fitur yang berguna tetapi masih sering kali absen di hampir semua laptop pesaing.

Indikator baterai menunjukkan sisa baterai 10%

Sedangkan indikator baterai bekerja dengan menunjukkan jumlah baterai tersisa pada laptop. Tekan saja tombol di sisi maka indikator baterai akan terpampang jelas. Terdapat 8 lampu indikator yang mana setiap satu lampu menunjukkan 10% baterai.

Performa

Satu kata, “lemot”. Intel Core i7-3520M ini memiliki performa yang bisa dibilang tidak sebaik performa rata-rata laptop 2023. Meski demikian, i7-nya masih sangat berani untuk melawan Intel Celeron yang biasa tertanam pada laptop dengan rentang harga 3-4 jutaan. Nugas sambil dengerin Spotify, atau sekalian YouTube-an, masih oke saja. Buat editing foto dan video ringan juga gas lah.

Kekurangan

Setelah mencoba laptop ini selama setahun lebih, saya dapat katakan: dia sesuai harapan, tetapi terdapat banyak sekali kekurangan untuk digunakan pada tahun 2023.

Pertama adalah keyboard. Keyboard pada laptop ini memang didesain tidak untuk diperbaiki. Rusak? Ganti panel bagian palmrest seluruhnya. Selain itu dari pengalaman mengetik, tetap tidak bisa mengalahkan pengalaman mengetik pada Lenovo Ideapad 500 saya yang lama. Apalagi bila dibandingkan keyboard Thinkpad, jauh!

Kedua, USB-A hanya 2. Apple memang pelopor dalam pemangkasan port. Bukan hanya pada laptopnya, pada smartphone andalan mereka pun memiliki nasib yang sama. Namun, apakah ini sepenuhnya buruk? Tentunya tidak, dengan ini desain laptop dapat dibuat lebih clean. Namun bagi saya yang terbiasa memiliki 3 port USB-A akan menjadi PR tambahan untuk membeli dock.

Ketiga, absennya port HDMI. Bagi saya yang seorang mahasiswa tingkat tiga di sebuah univ di daerah Bogor, absennya HDMI penjadi PR tambahan lain. Saya harus membeli dock tambahan untuk menyambungkan laptop ke proyektor. Harga dock-nya murah sih, tapi tetep aja nggak praktis!

Keempat, panas. Laptop ini memiliki TDP sebesar 35 Watt, mungkin inilah sumber panasnya. Berbeda dengan laptop modern yang memiliki TDP sekitar 15 Watt, ia merupakan processor yang boros daya dan menghasilkan banyak panas. Anda sudah dapat merasakan panasnya laptop ketika digunakan mengetik selama beberapa menit.

Kelima, berat. Laptop ini memiliki berat sebesar 2,06 kg. Cukup berat untuk standar tahun 2023 dimana laptop bisnis sejenis hanya memiliki berat kisaran 1,4 hingga 1,7 kg.

Akhir masa dari Macbook Pro yang Upgradable

Laptop ini nyaman untuk digunakan. Bisa dibilang dari segi spesifikasi, upgradability, dan modifikasi ia merupakan Macbook terakhir yang masih dapat secara fleksibel pengguna ubah. Berbeda dengan para penerusnya yang mulai mensolder bagian laptop satu persatu.

Terlepas dari semua itu, ada terlalu banyak kekurangan pada Macbook Pro Mid-2012 ini untuk Anda gunakan di tahun 2024. Bila ada uang, jauhi laptop ini. Lebih baik anda membeli laptop baru dan memasang hackintosh bila ingin memiliki pengalaman menggunakan Mac OS. Dan dengan ini, mungkin laptop ini akan menjadi perangkat Mac terakhir yang akan saya gunakan.

Kecuali, mungkin, bila ada kesempatan, saya ingin mencoba Macbook dengan processor ARM mereka. Meski entah kapan saya akan mencobanya.