Donghua Bisa Mengungguli Anime di Masa Depan, ucap Co-Founder MAPPA

Anime telah menjadi industri animasi yang besar dengan memproduksi ratusan judul di setiap musimnya. Dengan basis penonton dan penggemar yang solid, industri anime seperti sudah memiliki pijakan yang kokoh. Namun, salah satu tokoh besar dalam industri ini — Masao Maruyama memperingatkan industri anime agar tidak berpuas diri.

Masao Maruyama (via Anime Hunch)

Dilansir dari Japan Times, co-founder dari studio Madhouse, MAPPA, dan M2 ini mengatakan kalau donghua — animasi dari Tiongkok — bisa saja menyaingi anime di masa depan. Apa penyebabnya?

Komersialisasi dan Kurangnya Kreativitas

Pada wawancaranya dengan AFP, Maruyama mengkritisi industri anime yang hanya berkutat pada genre “penghasil uang” dan karakter yang “kawaii”. Komersialisasi untuk memenuhi permintaan pasar berdampak pada berkurangnya kreativitas dalam anime.

Sementara di Tiongkok, animator masih terhalang aturan pemerintah yang ketat tentang kebebasan berekspresi. Meski begitu, mereka tetap dapat memproduksi donghua dengan kualitas yang cukup baik. Contohnya adalah Link Click yang telah dikenal secara internasional dan segera mendapatkan musim kedua di musim panas nanti.

Maruyama melihat ini sebagai potensi yang perlu diwaspadai industri anime nantinya. “Jika kebebasan berekspresi (di Tiongkok) dilonggarkan, Jepang akan langsung disalip,” ucapnya.

Investasi pada Animator

Kondisi pekerjaan animator Jepang yang memprihatinkan juga menjadi perhatian Maruyama. Bayaran yang tidak sepadan dengan waktu kerja yang panjang, membuat tidak sedikit animator yang akhirnya berhenti.

Produksi anime yang padat juga memaksa studio untuk tidak memberi pelatihan kepada animator, sehingga kemampuan dan kreativitas mereka tidak dapat diasah.

Jumlah tenaga animator yang terlatih semakin berkurang di tengah permintaan pasar anime yang semakin melonjak. Hasilnya, tidak jarang studio mengandalkan “outsourcing” ke Tiongkok untuk merampungkan produksinya.

Studio Colored Pencil Animation di bawah naungan Tencent (©Rei Nakafuji via Financial Times)

Dari “outsourcing” ini, animator Tiongkok dapat mempelajari teknologi dalam produksi animasi. Mengutip dari Bounding Into Comics, seorang sutradara Jepang yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi keadaan ini.

“Tiongkok mendirikan basis di Jepang untuk memungkinkan para kreator mereka menyerap teknologi dari Jepang dan bekerja di negara asalnya, dan hal ini terus membuahkan hasil. Tiongkok cepat bertindak dan dana mereka dilumasi. Jepang tidak dapat bersaing dengan mereka.”

Investasi Tiongkok kepada para animatornya sepertinya akan membuahkan hasil yang semakin menguatkan peringatan Maruyama tentang potensi donghua di masa depan.

Bagaimana menurutmu, apakah donghua akan menggantikan dominasi anime?

Sumber: Japan Times via CBR, Bounding Into Comics